Pameran Produk UMKM di Luar Negeri Tak Efektif, Teten Masduki Ubah Cara Promosi, Bagaimana?

By scnewsco - Mei 20, 2024
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menilai pameran produk UMKM di luar negeri tak lagi begitu efektif. (Dok KemenkopUKM)

Liputan6.com,  Jakarta – Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menilai pameran produk UMKM di luar negeri tak lagi begitu efektif. Maka, dia mengubah pola promosi dari UMKM.

Salah satunya dengan membawa sejumlah start up lokal yang potensial untuk mendapat pendanaan dari perusahaan asing. Memurut dia, cara ini bisa lebih menarik investor di tengah perkembangan zaman yang mengarah ke digital.

“Ini saya kira terobosannya, biasanya UMKM pameran produk di luar (negeri). Kita ubah, sekarang kita bukan pameran, karena tidak terlalu efektif,” ucap Teten di  Jakarta, dikutip Senin (20/5/2024).

“Kita bawa UMKM-UMKM yang punya potensi mendapatkan pembiayaan dari modal ventura,” sambungnya.

Pada tahap awal, Teten Masduki sedikitnya sudah membawa 15 startup lokal untuk mendapat pembiayaan di Singapura. Dia turut menggandeng DBS Bank dalam menjembatani dengan calon-calon investor. Mayoritas, jenis startup yang dibawa bergelut di bidang agrikultur dan aquakultur.

“Kemarin kita dengan DBS, kita tahu DBS bank besar di Singapura ya, kerja sama dengan beberapa modal ventura dengan kami, mudah-mudahan lah ada yang beli beberapa start up kita,” kata dia.

Ke depannya, dia juga membidik adanya promosi startup ke beberapa negara potensial lainnya. Mengingat, besarnya potensi investasi di dua kategori tadi, utamanya ke sektor hulu atau produksi.

“Kami juga terus menjalin kerja sama dengan calon-calon investor di Jepang, Australia, Korea Selatan, dan Belanda. Jadi ini memang saya kira masih banyak yang tertarik untuk masuk ke digital economy tapi ke sektor hulu-nya, sektor produksi,” pungkasnya.

Ajak 15 Startup Lokal Cari Investor Kakap ke Luar Negeri

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menegaskan upayanya mendukung pengembangan startup lokal. Termasuk dengan menjembatani akses pembiayaan bagi perusahaan rintisan di sektor digital dalam negeri.

Membuktikan upayanya tersebut, Teten mengaku telah menyediakan program inkubasi bagi sekitar 350 startup lokal. Pada program itu, dilakukan oembenahan tata kelola sehingga diharapkan bisa menjawab tantangan perubahan zaman.

“Di kami, itu ada program entrepreneur hub, ada sekitar 350 startup digital yang kita inkubasi kita dandanin model bisnisnya lalu kita pertemukan dengan calon-calon investor,” ujar Teten usai acara Inabuyer Expo 2024, di Smesco Indonesia, Jakarta, Jumat (17/5/2024). 

Sebagai tindak lanjut, dia juga telah mengajak 15 startup lokal untuk mencari investor dari luar negeri. Satu negara yang sudah didatanginya adalah Singapura. 

“Kemarin saya bawa ke Singapura 15 startup digital yang memang di sektor produksi, banyak yang di sektor agritech sama aquatech. Ini yang memang potensial untuk mendapatkan pembiayaan,” ujar dia.

Tak Cuma Sektor Hilir

Teten mengatakan, sektor produksi dalam negeri tidak kalah menariknya untuk mendapatkan kucuran dana segar dari investor asing.

Maka, dia mendorong lahirnya jagoan startup di bidang agrikultur dan aquakultur yang potensinya cukup besar di Indonesia.

“Kita ingin melebarkan investasi di digital economic, tidak hanya berkerumun di e-commerce dan di digital payment, tapi kita ingin lebarkan ke agriculture sama aquaculture, karena kita punya potensi di situ,” tegas dia.

UMKM Menang Banyak, Transaksi Inabuyer Expo 2024 Tembus Segini

Sebelumnya, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki meyakini pameran bisnis UMKM bisa mencatatkan transaksi lebih dari Rp 1 triliun dalam 3 hari. Dia pun mengajak seluruh pihak kembali menggunakan produk lokal.

Hal tersebut disampaikan Teten usai menghadiri Inabuyer Expo 2024 di Smesco Indonesia, Jakarta. Eksibisi produk lokal ini telah mencatatkan transaksi lebih dari Rp 900 miliar sejak 15 Mei 2024.

“Tadi saya senang laporannya cukup baik ya Rp 900 miliar, hampir Rp 1 triliun, tembus lah ya,” ujar Teten dalam sambutannya, Jumat (17/5/2024).

Perlu diketahui, Inabuyer Expo 2024 telah mencatatkan potensi transaksi senilai Rp 946,82 miliar dalam waktu 2 hari. Menurutnya, ini jadi bukti berhasilnya sinergi antara UMKM, perusahaan swasta, BUMN, hingga pemerintah daerah.

Sinergitas UMKM

“Sinergitas UMKM adalah kunci utama kemandirian ekonomi meski kita memiliki pasar suplai dan deman yang kuat masih banyak potensi rantai pasok yang belum terisi oleh UMKM Indonesia,” kata dia.

“Nah ini yang justru penting terutama di sisi produksi. Inabuyer menurut kami sangat penting untuk mendukung perluasan produk UMKM dan koperasi dalam pengandaian barang dan jasa pemerintah serta rantai pasok bumn dan swasta,” sambungnya.

Mengingat, ada aturan belanja pemerintah setidaknya mencakup 40 persen dari produk lokal. Hal itu disebut bisa menjadi pendongkrak ekonomi nasional di tengah kondisi global yang bergejolak.

“Apalagi saat ini ya ekonomi enggak sedang baik-baik saja meskipun Indonesia masih cukup kuat di 5 persen (5,11 persen). Tapi kita harus semua punya kesepakatan apakah belanja pemerintah, BUMN termasuk masyarakat beli produk dalam negeri, belanja di dalam negeri, ini untuk memperkuat ekonomi kita ya. Global sedang tidak baik-baik saja karena itu belanjakan uang kita di dalam negeri,” tutur Teten Masduki.

Perkuat Ekosistem

Melalui pameran produk lokal yang mempertemukan pembeli dan penjual ini, Teten berharap ada penguatan ekosistem antara keduanya. Misalnya, dengan adanya business matching sehingga pasokan barang dan kebutuhan pembeli bisa sesuai.

“Jadi kita akan terus terkuat ekosistemnya ya antara supplier dan buyer-nya kita terus lakukan eh bisnis matching supaya memang ada kecocokan antara barang yang ditawarkan dengan belanja pemerintah dan BUMN,” ucapnya.

“Nah ini kita perlu sempurnakan dengan LKPP ya supaya Inabuyarnya nanti makin besar makin, besar dan lebih efektif karena yang supplier dan buyer-nya sudah ketemu di permintaannya ya,” pungkas Teten Masduki.

3852290893943747772

scnewsco